Saturday, January 18, 2014

Pede Bicara Seksualitas pada Anak

Tulisannya masih berantakan paragrafnya, haha... dah malem ah benerinnya besok aja.. *kalo sempet*

*prolog macam apa ini*

*kalo nunggu editing sempurna bisa gak kelar2 ini tulisan, nasib emak emak :D*

*abaikan*

Hari ini menghadiri seminar parenting mengenai PD Bicara Seksualitas pada anak, oleh Elly Risman.

Sepertinya sudah banyak ya peserta seminar beliau yang menjelaskan gambaran besar perhatian bu Elly Risman, yaitu masalah pornografi dan media.

Supaya nggak capek nulis (hehe dasar males), berikut ini salah satu blog yang membahas seminar Ibu Elly Risman http://sovianavratilova.wordpress.com/2012/09/03/anak-anakku-generasi-z-catatan-dari-tetralogy-seminar-supermoms/  (halo teh Ivaa, numpang masukin link yaah hiihi). Tadi ngga dibahas sih topik keseluruhan tetralogi supermoms. Tulisan tersebut buat intermezo tulisan saya aja :D  Untuk pembuka, tadi juga dipaparkan fakta fakta baru, betapa anak anak tidak dibekali tentang bagaimana menjaga tubuh dan kehormatannya. Jangan salah, dengan rasa ingin tahu yang besar tentang apa yang mereka lihat dari tivi dan majalah, mereka akan meniru, walaupun ngga ngerti. Merinding gak sih diceritain ada anak kecil (lupa umur berapa, kayaknya 5-6 tahun?) dateng ke ibunya ngomong: “mamah mamah tadi aku sama temen main bercinta bercintaan doong”, apa coba yang mereka lakukan. Hmm.. ga tega menuliskannya di sini.

Fokus seminar yang saya ikutin lebih ke arah bagaimana membicarakan seksualitas pada anak. Emang sepenting apa sih? Kenapa harus dibicarakan? Tabu banget yaa bicara masalah giniaan.

Oh iya ketika ngomongin seksualitas, kita bicara jg mengenai totalitas kepribadian; apa yang dipercayai, dirasakan, dan bagaimana bereaksi ; bagaimana berbudaya, bersosial, dan berseksual ; bagaimana tampil ketika berdiri, tersenyum, berpakaian, tertawa dan menangis ; bagaimana menunjukkan siapa diri kita. So... bukan masalah yang ‘whatever you are thinking now’ aja yaa...

Nah, sudah nggak jaman lagi kita tabu tabu ngomongin ginian. Media aja udah ngga tabu nampilin yang begini. Adegan porno aja tersebar mudah di ujung buku jari, sinetron abg yang yah you know lah, isinya cinta cintaan, rebutan pacar, bullying, dll. Kalo kita masih aja malu malu ngomongin ini ke anak, ehhhh siap siap aja diambil sama media, diambil sama tayangan tayangan gak mutu di stasiun stasiun televisi kita, acara2 ga jelas yang isinya bullying, slapstick, penampilan alay, penampilan host yang melambai, dan joget joget kesurupan. Yahhh gimana anak2 kita gak makin banyak yang melambai kalo yang di tivi lihat begituan.

So... seminar ini ngasih petunjuk bagaimana berbicara pada anak, dengan memperhatikan karakter komunikasi anak juga, selain usia, kemampuan berpikir, dan perkembangan emosi.

MEMBUAT KURIKULUM

Oke pertama tama, kita harus siapkan ‘silabus’. Materi apa saja yang mau kita kasihin ke anak. Tulis ya ibu bapak. Pajang di tempat yang kita lihat setiap hari. Boleh cermin  tempat kita dandan, boleh lemari baju, dll.  Berikut ini contohnya yaa




























KegiatanMentorJadwal
Penjelasan dampak TV, plus minus tv, i nternet, PS, HP, dllAyah BundaNovember
Penjelasan persiapan BalighAyahDesember
Bagaimana bergaul yang baikBunda, KakakJanuari
Konsekuensi menjadi orang dewasaAyah BundaFebruari

 

Okay, that schedule above sounds strict ya. Santai aja. Ini Cuma buat pengingat kok. Aplikasinya mah silahkan atur atur aja dan ngga harus saklek jadwalnya. Masalahnya, kalo ngga bikin ginian, kita banyak lupanya (haduhhh saya bangett hiks).

Tabel di atas hanya contoh, silahkan atur atur lagi hal apa yang ingin kita bicarakan ke anak. Lihat lihat usia anak juga yaa. Bahasan yang berat ya simpan untuk umur yang lebih besar. Kalo anak 4 tahun diajak ngomongin konsekuensi jadi orang dewasa, ya kayaknya rumit juga yah, haha.

PETUNJUK MENJAWAB PERTANYAAN ANAK

Bu Elly menunjukkan hasil survei ke anak SD, sekitar kelas 4-5, yang berisi pertanyaan apa saja sih yang mereka penasaran sama jawabannya, terkait seksualitas. Hasil surveinya mengagetkan, pertanyaannya... mengerikan mengerikan, kalo  buat yang asalnya konservatif seperti saya. Nih contoh:

-          ML itu apa sih?

-          Malam pertama itu apa?

-          Kenapa kok kondom ada rasanya?

Sulit dipercaya bukan. But hey, that’s the fact. Ya sudahlah kita harus melanjutkan hidup kita kan. Nyatanya anak anak kita memang mikirin hal itu. Mending kita fokus menghadapinya saja.

Berikut urutan menjawab pertanyaannya (urutan ini harus dilatih. Serius, kalo ga dilatih tetep aja gelagepan biarpun tahapan berikut sudah dihafal luar kepala)

  1. Tenang dan kontrol diri

  2. Tarik nafas panjang, santai ajaaaa.....

  3. Cek pemahaman anak


“yang kamu tahu tentang itu apa?”

Inget, jangan bertele tele nanya tau dari mana, bla bla.. fokus aja sama pemahaman anak sejauh apa, so kita bisa jawab tepat sasaran

  1. Kalo kita merasakan sesuatu, katakan (opsional)


Misalnya kita mau mengekspresikan kekagetan kita (karena sudah kadung berekspresi kaget misalnya, hihi). Contoh: “Waahhh bunda kaget nak, ga nyangka kamu nanya itu”

  1. Jawab pertanyaannya. Khusus point nomer 5 ini, ada tipsnya

    1. Tangkap inti pertanyaan. Bisa jadi anak nanyanya juga agak panjang. Kita sendiri yang perlu mencerna, intinya apa sih, supaya jawabannya juga bisa tepat sasaran

    2. Beri jawaban yang terbaik saat itu dan kaitkan dengan norma agama

    3. Kaitkan dengan seseorang yang dekat dan dikenal anak

    4. Pendek dan sederhana




Kalau tidak bisa jawab/belum tahu, tunda dengan jujur. Tapi kasih tenggat waktu, asal jangan kelamaan. Minta waktu 1 hari deh.

Kalaupun kita memang perlu menjelaskan dengan panjang lebar dan tinggi, jawabannya tidak usah diborong saat itu juga, karena otak anak anak ternyata tidak bisa mencerna informasi yang terlalu banyak. Rule of thumb nya, cukup jawab 15 kata. Singkat, padat, efektif. Kalau masih perlu menjelaskan, jelaskan di lain waktu. Jawaban penuh dibagi menjadi beberapa sesi, namun 1 sesi punya kesimpulan kunci. Bu Elly menyarankan kesimpulan kunci itu terkait dengan akidah, wujud taqwa pada Allah

 

ILUSTRASI PERCAKAPAN

.......

(tulis nggak yaaa.... spoiler dong buat anak anak remaja, hihi)

 

PERSIAPAN MENJELANG BALIGH

Buat anak laki laki yang mulai ada tanda tanda mau puber

-          Jelaskan perbedaan mani dan madzi

-          Jelaskan tentang mimpi basah

-          Terangkan mengenai kewajiban menjaga pandangan dan kemaluan

-          Kasih tau bahwa setelah puber, mereka sudah menjadi dewasa dan menanggung konsekuensi amalnya masing masing

-          Jelaskan alat reproduksi laki laki

-          Cara bersuci

Buat perempuan

-          Jelaskan alat reproduksi perempuan

-          Terangkan mengenai kewajiban menjaga pandangan dan kemaluan

-          Jelaskan apa itu menstruasi, bagaimana terjadinya

-          Kenalkan jenis jenis pembalut. Bekali anak dengan pembalut walaupun dia belum menstruasi, tapi sudah ada tanda tanda mau puber

-          Cara bersuci

-          Cara membersihkan darah haid pada pembalut, belajar bertanggungjawab atas yang keluar dari kemaluannya, termasuk ga jijik dan sembarangan buangnya.

No comments:

Post a Comment