Monday, January 13, 2014

Istri atau Asisten Rumah Tangga?

Beberapa hari yang lalu, newsfeed FB saya ramai oleh link berikut ini

http://www.rumahfiqih.com/m/x.php?id=1389123555&istri-atau-pembantu-rumah-tangga.htm

Ngga usah disalin di sini yaa, silahkeun meluncur pada link di atas. Intinya... dalam islam, istri yang dianggap wajib mengerjakan pekerjaan rumah (ngepel, masak, nyuci, dll) itu sebenarnya salah kaprah, karenaa... ya memang tidak wajib, hehe.

Lalu berlangsunglah diskusi ini di grup liqo yang saya ikuti:

(sementara pake nama samaran dulu, kecuali nama saya sendiri, hhihi)

PART ONE. PROLOG

Tyas: Saya kok agak kurang sreg ya

Soalnya inget kisah yg fatimah lg giling gandum terus Rasulullah datang...terus fatimah minta pembantu..sama rasul ga boleh..krn pahalanya besar

Ada tetangga curhat istrinya tiba2 minta pembantu..minta rumah..kyknya istrinya abis baca artikel ini

rika | Rika: Tyas, imho, kalo blm punya art dan suaminya punya uang, kasih aja ART napa sih

Nah kalo ga punya uang buat hire art, kasihtau ke istrinya.. “kalo papi hire art, kudu potong uang belanja, mami mau?”. Suruh istrinya milih.

...Walopun aku jg masih tandatanya ttg hubungannya dgn fatimah n gilingan gandum

 

(bagi yang masih bingung apa maksudnya Fatimah dan gilingan gandum, monggo browsing aja yaa..  bisa kepanjangan kalo dishare di sini)

Kira2 ada maksud apa rasul sampe membiarkan anaknya keletihan seperti itu

Apa mungkin krn 'menghormati Ali sebagai suami, sebagai wali dari fatimah?

Saat itu kan Ali memang termasuk tidak punya ya, so istrinya harus bersabar

Tp itu kesimpulan saya sdiri yaa, jgn dijadikan rujukan, ehe

Dian: Yg fatimah n gilingan gandum mkn lebih ke ngajak fatimah utk pengertian dgn kondisi suami yg pas2an

rika | Rika: Kayaknya akan lebih imbang kalo kesimpulan fatimah n gilingan dimasukkan ke penjelasan ust sarwat ya

Jd gak dipelintir oleh oknum istri

Dian: Yg kurang sreg dari artikel itu yg bagian kewajiban istri hanya di urusan melayani kebutuhan seksual.

rika | Rika: Krn ini yg sifatnya halal haram, dosa, gt kali ..

Tyas: Nah yg saya sesalkan tuh..artikel ini mungkin bikin sebagian istri yg tadinya ikhlas..mengerjaan pekerjaan rumah krn berharap pahala teteskeringat krn mengrjakan keewajibannya sebagai seorang istri..jd "oooh jd ngga wajib toh..pahalanya ga pol dong..bukan pahala wajib"..dan jd nuntut macem2 ke suaminya..selain tetangga..gurunya sodara saya...dia bahas artiukel ini dr sudut pandang gitu...jd dia baru tau dan merasa selama ini rugi..

Dian: Iya mmg artikel ini harus dipahami hati2. berpotensi salah persepsi. Jujur kmrn stlh baca artikel ini sy sempet bbrp detik kepikiran 'wah alhamdulillah brarti gpp/ga dosa kl ga masakin sarapan suami, ternyata bkn kewajiban'. Jd tergoda buat nyantai pagi2 ga masak sarapan hehe.

Adya:  Sy mah klo baca artikel macam gini, bukan ikjlas ga ikhlas sih jdnya, tp ceritanya bertekad ngajarin ketrampilan ngurus rumah, baik ke anak cewe maupun anak cowo dengan tanggungjawab yg sama. Karna itu kebutuhan hidup. Karna ini kebutuhan hidup. Klo mau makan ya hrs bikin dulu dll... Bukan layan melayani

Tyas:  Buat yg sekedar baca..tidak sampai merenungkan hikmah, dsb..emang jd provokatif sih artikel ini

PART TWO. WEJANGAN SERIUS

Wejangan bu Elma Fitria (yang ini namanya beneran)

Setuju urusan rumah tangga adalah tentang memenuhi kebutuhan, bukan hubungan ordinat dan subordinat. Kata "melayani" suami dalam Islam , setau saya konteksnya di kamar.

Lalu kenapa seringnya istri yang menyediakan kebutuhan suami ? imho, paradigma yang tepat adalah bagi tugas, dan karena saya mencintai suami saya, i want to make everything easier for him karena suami sudah berlelah lelah menyediakan kebutuhan sekeluarga uang suami adalah uang keluarga. uang istri adalah milik istri sendiri.

Suami harus siap dihisab atas kesalahan anak istrinya, sementara istri dan anak tidak perlu menanggung hisab atas salah suaminya. Urusan rumah tangga, kalau wajib mah ya memang engga. Rasulullah juga pernah, bbersih rumah, masak sendiri, jahit sendiri, dll. Jadi ini tentang bagi tugas dalam memenuhi kebutuhan keluarga, dan ekspresi cinta untuk masing2 pasangan.

Ini tentang bermain secara tic tac, mana yang dioper sebagai tugasmu, mana yang dioper sebagai tugasku. and together we’ll reach our purpose, mendapat ridha Allah SWT

Kalau yang fatimah, setau saya, fatimah itu minta khadimat ke Rasulullah saw yang baru saja pulang perang dan bawa orang2 semacam "rampasan" perang, jadi biasa diperbantukan sebagai budak

Fatimah pun meminta atas persetujuan Ali

Rasululullah menolak permintaan Fatimah

Lalu Rasulullah mendatangi Fatimah dan Ali. Melihat sendiri kondisi mereka yang teramat sederhana. Alas tidur hanya tikar, selimut hanya nutup setengah badan, dll.

Lalu Rasulullah bersabda, "maukah engkau aku tunjukkan yang lebih baik daripada yang kau minta"

"tasbih sekian kali, tahmid sekian kali, tahlil sekian kali, setiap selesai shalat. Sungguh itu lebih baik bagimu"

oia kalau ga salah itu teh setelah Rasulullah meminta si penggilingan menggiling sendiri ya ?

hadeuh harus baca shirah lagi, rada campur aduk ingatan

mungkin ada yang bisa bantu cari link nya   ?

yang penggilingan itu berputar sendiri, Rasulullah kan bilang tentang begitu banyaknya pahala yang mengalir dari setiap butir gandum yang digiling, diolah, lalu dinakan, dari setiap helai rambut anaknya yang disisir, dst ...

jadi pahala urusan rumah tangga dan merawat anak itu sangat besar

Wejangan Teh Patra (namanya beneran juga)

Berikut ini penjelasan Ibu Mentor:

Begini begono buibu...kewajiban istri itu yang disebut langsung dalam Islam 'Hanya' masalah seksual ini.

Wajib itu artinya : kalau dikerjakan mendapat pahala, kalau tidak dikerjakan hukumnya Dosa

Karena satu2nya kebutuhan laki2 yang hanya bisa dipenuhi dengan menikah ya kebutuhan seksual itu.

(Brarti masalah ini sebenernya masalah yg besar dan penting ya

Iya si, soalnya zina tu hukumanny Rajam

Kebutuhan makan, nyuci, dll mah jadi bujangan juga oke)

Setelah menikah, pemenuhan hal2 lain itu bisa didelegasikan..kecuali satu. Ya kebutuhan biologis itu

Berbeda dengan wanita, laki2 yang kebutuhan biologisnya tidak tersalurkan, akan mengganggu ibadahnya. Bahkan akan menggiringnya pada dosa besar.

(Hmnmm.. tugas pria dan wanita itu memang sudah ada porsinya masing masing yaa. Please see… setara ibu bukan sama, setara itu sadar dengan hak dan kewajibannya masing masing)

Bayangkan betapa menderitanya suami yang tidak terpenuhi kebutuhannya oleh istri. Sudah lelah bekerja, uangnya dihabiskan pula oleh keluarga. Kebutuhannya malah tidak terpenuhi.

Istrinya obsesif lagi..boro2 ngasih jalan poligami. Kalo cuma mau dapet rumah rapi sih bayar pembantu aja..murah. Nyuci kiloan..murah. Makan beli jadi..apalagi istrinya juga ga jago masak..heu..

(Bukan 'hanya' ya klo gt.... Menjaga dr dosa besar)

Dalam Islam, zina itu haram. Hukumnya rajam. Bahkan harus menundukkan pandangan. Maka tugas istri adalah menyediakan semua kebutuhan yang seperti itu dan halal. Dan itu sebetulnya tugas yang berat.

Harus selalu siap kapanpun diperlukan. Bahkan kata Rasul walaupun di atas punggung onta.

Kata Rasul..seorang laki2 yang tergoda di jalan hendaklah segera pulang dan menemui istrinya. Tentunya bukan utk bantuin cuci piring kaan?

(Jdaaang…. Wikikikik)

Nah..istri itu harus standby dengan kondisi suami begitu.

Btw itu perumpamaan paling ekstrim..di atas onta. Meureuuun..dulu waktu para kafilah dagang pergi perjalanan berminggu2..kalo butuh ya harus bisa di atas onta..hehehe

Ini yg kebanyakan istri ga ngerti. Ini yg menyebabkan banyal perselingkuhan dan perceraian

Istri sibuk mengurus rumah..ketika suami butuh kabur...alasannya lelah. Lalu suami harus bagaimana? Bersabar??

Jadi, frame kewajibannya kita harus tau dulu. Kewajiban ini prioritas utama.

Selanjutnya hanya bumbu cinta...masak enak, rumah rapi, baju harum, pekarangan indah berbunga.

Ga perlu disuruh, itu bukan kewajiban. Tapi itu tambahan pahala yang Allah sediakan untuk para istri sholihah.  Semuanya dilakukan untuk menambah rasa cinta dalam rumah tangga..menambah mood juga untuk bercinta. Nah..kalo kebalikannya ya jadi salah. Pekerjaan sampingan menguras energi untuk melakukan hal yang wajib..

Intinya..kenapa laki2 mau nikah? Utamanya karena kebutuhan bioligisnya harus terpenuhi.

Untuk itu dia harus membayar mahal : menafkahi istrinya lahir batin

Kalau anak kan asset ya,  invest ...laki2 ngurus anak..nanti yang ngurus dia kalo tua kan anaknya. Tapi istri ini biaya, cost.

Nah..ketika laki2 dapat pemenuhan ini tanpa harus menikah, tentunya mereka bersuka cita..enak bisa makan sate ga usah miara kambing..heu..

Makanya pernikahan makin lama makin ga laku.

Yang paling diuntungkan dengan gerakan para feminis itu ya para lelaki..

Perempuan bisa cari duit sendiri..laki2 enak.

Perempuan ga mau nikah..tapi mau nyodorin tubuhnya gratis yaa bagaikan kucing ditawarin ikan asin. Kucing persia aja tergoda.

Dalam islam, cerai itu di tangan suami. Mengapa? Salah satunya karena secara finansial yang paling dirugikan dalam cerai itu ya suami. Udah banyak keluar duit, bayar mahar, nafkahin istri..trus masih harus bayar gono gini.

Kalo istri kan mau cerai tinggal pake perasaan aja..hehehe..

PART THREE. EPILOG

Apaan yahh penutup dan kesimpulannya?

Kesimpulan saya ini ya:

1.       House chores memang bukan kewajiban siapa siapa (suami atau istri), tapi secara umum itu memang kebutuhan pribadi manusia, so ya kerjasama dan atur atur aja dehh. Kalo istri ga mau ngerjain rumah tangga ya gapapa, artinya siap uang nafkah dipotong buat ngebayar ART. Hihi..

2.       Ajarin anak laki untuk survive mengerjakan urusan rumah tangga juga, karenaa…. Bukan kewajiban istri :D Sooo ini modal buat teamwork saat menikah nanti.

3.       Urusan pemenuhan biologis itu adalah hal yang serius. Bukan HANYA. Apalagi buat laki laki.

4.       Artikel Pak ustadz itu membicarakan strict mengenai masalah hak dan kewajiban, fokus terhadap yang disebut sebagai ‘kerjaan pembantu’. Okee? Belio hanya membicarakan 1 aspek saja dalam pernikahan. Tentu tidak salah, krn memang artikelnya fokus membahas itu. Tapi sebagai suami istri, yang membina rumah tangga, please see it in a bigger frame. Pernikahan itu bukan sekedar suami wajib ini istri wajib itu, pernikahan jg mengenai memberi dan menerima, mengenai cinta, komunikasi, kerja sama, semua itu pake SENI, juragan. Yang lain lain ini dibutuhkan sekali dalam rangka kompak beribadah pada Allah.

Demikiaaaaannnn ringkasan liqo kali iniiih.

Wassalam:)

No comments:

Post a Comment