Saturday, January 18, 2014

NAFAS dan Pengelolaan Emosi

Hari ini menghadiri seminar parenting mengenai PD Bicara Seksualitas pada anak, oleh Elly Risman. Di situ beliau menyinggung tentang nafas. Apabila anak anak kita bertanya pada kita hal hal yang mengagetkan (biasanya yang terkait seksualitas itu serba mengagetkan), maka tips nya adalah mengambil nafas panjang dan hembuskan. Sapaaa yang ga kageet kalau anaknya yang masih 5-8 tahun nanya apa bedanya sotomie dan sodomi? Oh nooooo...


Menurut bu Elly, saat kita kaget, itu adalah saat gerbang bawah sadar terbuka (aduh beliau nyebutnya bawah sadar atau apa ya, mohon maap kalo salah ya bu Elly, huhu). Nah, dengan cara mengatur nafas, kita bisa melepaskan emosi batin kita (lagi lagi maaf kalo istilahnya salah, saya ingetnya ‘emosi batin’). Jadi sebelum menjawab dengan tenang, atur nafas dulu. Inhale..... exhale... 


Saya mau nyambung nyambungin aja dengan ilmu yang saya pernah dapatkan sebelumnya dari guru yang berbeda. Saat ikut nonton bareng film Birth as we know it bersama mas Reza Gunawan (praktisi Holistic Healing), kami peserta nobar mendapatkan pesan untuk keep breathing saat melihat pemandangan yang mengagetkan. Sekedar info, di film tersebut banyak sekali adegan melahirkan tanpa sensor, dan kita pasti tahu banget bahwa image melahirkan selama ini adalah mengerikan, sakit, dan dengan image tersebut yang tertancap dalam di bawah sadar kita, kita disuruh nonton kepala bayi crowning lewat jalur lahir, mungkin ada darahnya pula, kebayang nggak gmn bakal mengagetkannya dan mengerikannya melihat adegan tersebut?? Beberapa mungkin akan melihatnya sebagai disturbing video. Ada juga yang melihatnya sebagai pemandangan yang indah dan menakjubkan (melihat awal perjalanan manusia melihat dunia). Disturbing atau menakjubkan, tergantung apa belief kita di awal mengenai melahirkan.


Sangat disadari mungkin trauma akan bermanifestasi ketika menonton adegan tersebut. Ketika dalam kondisi kaget itu kita malah menahan nafas, traumanya malah makin nancep deh. Justru dengan tetap bernafas, kita bisa melepas emosi batin yang jelek jelek (lagi lagi kalo istilahnya salah mohon maap yaa, ya intinya gitu deh hihi). Nyambung yaaa sama bu Elly :) Waahhh ternyata manfaat nafas itu begitu yaa..


Nahh nyambung lagi ke Reza Gunawan, beliau membahas nafas juga nih untuk pengelolaan stress, emosi, dll. Wawancara beliau di NET TV bisa dilihat di sini.


Baiklaaah. Selamat Bernafas:) Jangan lupa syukuri paru paru yang sehat dan karunia oksigen di alam buat kita;p


Alhamdulillaaaaah:)

No comments:

Post a Comment