Thursday, November 15, 2012

2R's Mini Library

Sejak awal mau tinggal di rumah ini, sudah cita cita membuat perpustakaan. Tapi yaah karena satu dan banyak hal, tetep aja buku buku pada kececeran di mana mana.

Tadinya buku buku Raul (punyanya mizan ada 2 judul, dan punya Grollier ada 1) aku taruh di rak 'montessori' Raul (dikasih kutip soalnya montessori jadi jadian, haha), tapi sayangnya rak itu sepertinya pantasnya ada di ruangan tertutup dan ber AC, debunya banyak, huhu.



Nahh setelah menemukan  buku masa kecilku dijual 1 seri di pameran Mother and Baby Fair, yang kubeli tanpa pikir panjang (because I know these books are worth to have) - yaitu Widya Wiyata Pertama, mulai deh saya berpikir... I have to put these books in somewhere safe from dust. Ini set buku termehel yang saya beli (dan mencicil!). Jadi kukorbankan 2 buah lemari yang tadinya mau dibuat display dagangan tapi belum terpakai, untuk tempat buku. Aku letakkan di situ bersama beberapa buah buku value-nya Mizan dan bukunya Grollier.

Hmmm... gambarnya memang berantakan yaa... masih jauh memang perjalanan saya membuat Raul mau rapi. Rak montessori di lain ruangan pun nasibnya sekarat karena semua dicampur menjadi satu.

Tapi overall, cukup puas dengam mini lib ini karena beberapa hari ini, pojok ini jadi fun corner buat Raul. Apalagi sejak beli buku Widya Wiyata yang lebih lengkapp daripada yang dulu aku punya saat kecil. Flash back sedikit ke masa lalu, little me sukaa sekali baca buku buku pengetahuan ini, tanpa disuruh. Gambar ilustrasinya menarik, dan judulnya sangat memancing curiosity. Tapiii si tokoh anak kecil berambut baskom yang selalu bawa lup dalam buku itu ternyata sudah diganti oleh maskot yang lain, hiks...  yang sekarang nggak selucu duluuuh. Oh well, nggak krusial sih, haha.

Makin menariknya, ... buku ini sudah dilengkapi oleh talking pen bernama Walter, so the books are really talking to us. Investasi yang berhargaa banget. Bisa dipake sampe nanti sudah besar. Bisa dipakai sejak bayi seumur Rara (6M) atau sejak lahir. Rara berbinar banget kalau dibacakan buku ini. Well aku kurang tahu juga sih motifnya apa, sepertinya sih nafsu banget ngucek ngucek halamannya, haha.

Ada kejadian menarik sih yang aku kurang tahu juga ada hubungannya apa tidak. Aku sempat membacakan buku mengenai alam dan membuka bagian guntur dan petir. Nah aku ceritakan lah ke Rara disertai Walter yang bercerita. Ada berbagai jenis suara petir di situ dan Rara cukup kaget karena suaranya yang menggelegar. Saking kagetnya sampai mau mewek. Tapi setelah diperdengarkan beberapa kali dia jadi terbiasa. Nahh... sorenya, hari mau hujan. Aku dan Rara sedang chit chat di taman. Lalu tiba tiba, jegeerrr... suara guntur (oh iya karena baca buku itu, aku jadi tahu perbedaan guntur dan petir. Apa hayo hehe). Nah aku sudah waspada aja kalau Rara kaget. Rara memang sedikit kaget, tapi kagetnya tuh yang antusias. Her face said "Heyyyy I know this sound!", lalu dia menoleh ke arahku dan malah ketawa tawa antusias. Begitu ada guntur lagi, die ketawa lagi. Haha, lucu deh sumpah. Aku cuma bilang aja ke Rara: "Iya Rara, ini suara yang kita dengar tadi waktu baca buku".

Raul sih beda lagi. Dia nggak berhenti henti baca halaman yang ituuu ituuu aja. Emaknya cuma bisa komentar "AYo dong Raul kita baca halaman yang lain". Tapi ya gitu lahh si die keukeuh sumeukeuh baca yang itu.

Kesukaannya baca halaman yang bernyanyi:

 'this is the way we brush our teeth brush our teeth brush our teeth'

Satu lagi, halaman buku tempat terkenal yang menunjukkan gedung parlemen Inggris, karenaaah di situ ada suara jam tingtong, dan Raul terobsesi sekali melihat jam. Maknya ampe bosen :))

Hmmm senangnyaa hatiku naak, investasinya nggak sia sia apalagi anak anak seneeeng banget baca buku buku tersebut.

Mudah mudahan dikasih rizki bisa memperbesar lagi perpustakaannya.

 

No comments:

Post a Comment