Friday, December 30, 2011

Tentang Pendidikan Montessori

Konsep pendidikan Montessori diambil dari nama pengembang konsepnya, yaitu Maria Montessori. Beliau ini ‘Ibu Kartini’nya orang Italy lho. Ceritanya nih, dulu di Italia, wanita tidak diberikan kesempatan yang sama untuk belajar seperti halnya pria. Tapi karena beliau ini sangat intelek, beliau masuk ke sekolah teknik yang tentu saja isinya lelaki semua. Dari situ beliau ingin menempuh karir di bidang engineering. Tapi pada akhirnya, beliau  menempuh pendidikan kedokteran. Selain kedokteran, saking pinternya, beliau juga setelah lulus menempuh pendidikan bidang psikologi juga.

Dalam dunia psikologi, Montessori kemudian banyak melakukan kunjungan kunjungan terhadap pasien di RSJ setempat. Beliau percaya bahwa masalah gangguan mental adalah sebenarnya berpangkal lebih pada masalah edukasi ketimbang masalah medis. Beliau buat program untuk memisahkan anak anak dengan keterbelakangan mental, dan melakukan treatment tersendiri. Setiap hari selama 2 tahun, Montessori menolong anak-anak cacat ini untuk belajar dan berkembang berdasarkan ilmu ilmu dari tokoh panutannya. Hebatnya, sekelompok anak berkembang dengan pesat sehingga Montessori mendaftarkan mereka pada ujian nasional, dan mereka berhasil lulus tanpa kesulitan! Beliaupun jadi heran, ada salah apa dengan sekolah umum, yang memberikan tes tes sedemikian rupa, jika dia selama 2 tahun mengajar bisa membawa anak anak cacat dan ‘kekurangan’ untuk menyamai standar pendidikan pada anak biasa.

Next, beliau terjun pada pendidikan anak anak biasa dan melakukan penelitian. Beliau membangun sebuah tempat pengasuhan anak yang diberi nama Casa Dei Bambini, mengaplikasikan program program yang disusunnya. Anak anak ternyata suka dengan teknik mengajarnya yang dulu digunakan di lembaga mental. Beliau menemukan bahwa anak anak ini suka untuk melakukan latihan-latihannya dengan cara mandiri, tanpa dibantu. Beliau tidak pernah memaksakan program/aktivitas apapun pada anak anak. Ia hanya berusaha menawarkan dan mengenalkan aktivitas aktivitas baru. Selanjutnya, terserah anak anak apakah mereka akan mengeksplorasi lebih lanjut atau tidak.

Dalam proses ini, Montessori meneukan hal yang lain, hal yang aneh tapi wonderful .Anak anak yang berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas ini mulai menunjukkan sifat sifat khas anak yang Montessori tidak pernah lihat sebelumnya. Beberapa anak menunjukkan bahwa mereka memiliki inner calmness, mampu berkonsentrasi penuh pada waktu yang cukup lama. Tidak hanya bisa dengan cepat menyerap kemampuan yang tergolong kompleks dan pengetahuan yang rumit, mereka juga mengembangakan disiplin diri yang tidak menggantungkan diri pada peraturan luar. Dalam berhubungan dengan orang dewasa dan anak anak lain, mereka menunjukkan kasih sayang dan pengertian. Ternyata apa yang mereka lakukan selama ini membuka dan membebaskan pikiran mereka untuk fokus kepada tujuan dan pemikiran internal mereka (bukan pengaruh luar) --- bahasa mudahnya mah,… integritas. Mereka melakukan sesuatu bukan karena pengaruh aturan luar, tapi kesadaran dari diri sendiri.

Selama 2 dekade Montessori secara konsisten mengembangkan konsep ini, dan kemyudian mulai memformulasikan konsep pendidikan ini.

Tentu banyak sekali hal yang harus diceritakan, mengenai konsep dasar dan aturan aturan ala Montessori. Kita lanjutkan di summary berikutnya deh yaaJ

 

Ref: Basic Montessori, Learning Activities for Under-Fives (dengan penyederhanaan bahasa oleh saya)

No comments:

Post a Comment