Saturday, December 24, 2011

Popok Kain dan Kaki Ngangkang

by Rika Winurdiastri

(ditulis khusus utk post kompoka.blogspot.com)

Dari waktu ke waktu, selalu muncul pertanyaan apakah popok kain modern bisa menyebabkan pertumbuhan tulang bayi menjadi terganggu, menjadi ngangkang, atau berbentuk O. Kekhawatiran biasanya muncul dari generasi yang lebih tua, seperti nenek si bayi. Tidak jarang ibu jaman sekarang menjadi ragu untuk mengenakan popok kain.


Dari sekian banyak literatur yang membahas mengenai kaki ngangkang (banyak sekali lho), kami hanya menemukan 2 yang menyebutkan tentang popok dalam hubungannya dengan kaki ngangkang.
Healthlessononline.com menyebut bahwa anak yang sudah memiliki indikasi medis kaki ngangkang (yang bukan merupakan kategori normal– dengan parameter dijelaskan setelah ini-), disarankan menghindari popok tebal terutama apabila sudah bisa berdiri atau berjalan. Ada pula referensi lokal yang menyebut popok dapat menyebabkan ngangkang, begitu pula gendong samping, dan tidur tengkurap dalam posisi kaki terbuka. Namun sayangnya, tidak ada bahasan yang lebih mendalam tentang hal ini.

Ibu ibu yang sudah cukup loyal menggunakan popok kain biasanya akan menolak keras pendapat ini, didukung oleh data yaitu kondisi anak anak mereka yang baik baik saja. Memang benar, ketika kami coba mencari literatur mengenai ini, rata rata yang ‘menjawab’ adalah forum, di mana thread diskusi yang menentang pendapat bahwa popok kain membuat ngangkang begituuu panjang. FYI, saya sendiri ,dulu, adalah tipe ibu malas ganti popok. Modern cloth diaper pertama anak saya, Wonderoos, saya pakaikan dengan 2 insert microfiber gramasi besar, di mana 1 insert ada 3 ply. Kebayang ngga gimana risihnya mama saya melihat cucunya menggunakan popok semacam itu. Tapi saya keukeuh, yang penting tahan lama! Hehehe. Mohon jangan ditiru, karena seiring saya berkenalan dengan popok kain, saya semakin sadar bahwa ganti popok sesering mungkin adalah hal yang krusial, dari sisi kesehatan. Kalo urusan ngangkang? Sekian lama anak saya dipakaikan popok kain yang ngga kira kira tebalnya (karena selalu pakai 2 insert), anak saya kini (hampir 3 tahun usianya), berdiri dan berlari dengan tegap.

Tapi barangkali ada beberapa kalangan yang butuh penjelasan yang lebih ilmiah? Ok kalau begitu yuk kita kenalan dengan ‘kaki ngangkang’ secara medis.

Kaki ngangkang bahasa medisnya adalah Genu Varum, atau kaki ‘O’. Seluruh bayi mengalami Genu Varum karena tulang yang masih ‘lembut’ dan bayi ‘dipaksa’ untuk melipat kakinya di dalam rahim. Hehe… sebenarnya ya tidak dipaksa, itu hal yang sangat natural sekali, mekanisme buatan Tuhan. Jadi, tidak ada yang salah dengan kaki ngangkang, itu natural. Rata rata referensi menyebut bahwa Genu Varum akan hilang dengan sendirinya pada usia 18 bulan (http://www.healthlessonsonline.com/bowlegs/), bisa juga lebih lama, dan dianggap perlu penanganan apabila tidak hilang pada usia 4 tahun.
Pada usia tertentu (sekitar 2 tahun), akan terjadi perubahan pada tungkai bayi (remodeling) sehingga menjadi lurus. Bahkan ada yang menyatakan bahwa baru pada usia sekitar 9 tahun, tungkai menjadi lurus sempurna. (http://www.childrensmemorial.org/depts/orthopaedic/genu-varum.aspx ).

Di luar dari kasus Genu Varum yang alami, ada pula yang memang merupakan permasalahan tulang yang harus diatasi. Tentu dalam hal ini, dokter memiliki parameter parameter yang harus dipenuhi, misalnya, ngangkangnya lebih dari 20 derajat, dll. Dokter juga perlu menanyakan histori media, nutrisi, injury saat  kelahiran, kekurangan vitamin D, dan faktor genetik. Selain itu, ada juga lho kelainan karena lempeng tulang di kaki tidak tumbuh dengan semestinya, dan ini faktornya justru biasanya terjadi pada anak yang berdiri terlalu dini (nah lho, jadi jangan suka maksain anak berdiri/bertumpu di kaki di saat kaki belum kuat ya – itu analisis kami saja sih, hehe).

Nah, sekarang sudah jelas deh penyebab penyebab kaki ngangkang. Sekarang, apakah benar popok tidak menyebabkan kaki ngangkang? Kalau sekedar ingin menjawab berdasarkan kesaksian buanyakkk orang sih…. Tidak. Popok kain tidak membuat ngangkang. Silahkan cari forum ibu ibu yang begitu banyakk memberikan kesaksian (kata orang orang lho ya, saya sih manggut manggut aja). Survei kecil kecilan yang kami lakukan pun mayoritas menyatakan dengan positif, bahwa popok tidak menyebabkan kaki anak mereka ngangkang. Memang kami tidak menemukan referensi ‘ilmiah’ yang benar benar secara mendalam membahas secara khusus mengenai popok dan dampaknya terhadap tulang. Namun, berpegang kepada pengetahuan mengenai Genu Varum, penyebabnya, dan fakta bahwa ini adalah hal yang normal terjadi pada bayi, tentu ini bisa jadi dasar yang kuat untuk menghilangkan kekhawatiran itu.
Wallahu a’lam.

Happy cloth diapering!

Rika Winurdiastri

Ibu dari Radhika Naufal Auliya, 34 bulan, berpopok kain dari 0 bulan hingga sekarang untuk
mencegah ‘insiden’
Founder of Enphilia cloth diaper, http://www.rumahpopok.com

REFERENSI

http://www.mother-ease.com/wwwboard/messages/Default.asp/sub/show/action/posts/fid/1/tid/24701
http://www.circleofmoms.com/cloth-diapered-munchkins/bow-legged-160464#_
http://www.wrongdiagnosis.com/g/genu_varum/causes.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Genu_varum
http://www.medicineonline.com/articles/g/2/genu-varum/bowleg.html
http://www.childrensmemorial.org/depts/orthopaedic/genu-varum.aspx

1 comment:

  1. I have read so many articles oг reviews οn the topic of tɦе blogger lovers hoԝeveг this post іs genuinely ɑ gοod paragraph, қeep it սp.

    ReplyDelete