Ada seorang kawan yang bertanya pada saya mengenai yoga dari
tinjauan syariat.
Sayangnya, saya cuma tahu mengenai rekomendasi MUI mengenai
yoga. Kesimpulannya adalah yoga dibolehkan selama tidak melibatkan mantra dan
meditasi. Definisi mantra dan meditasinya sendiri tidak dijelaskan (atau saya
belum temukan?). Tapi dugaan saya, definisi meditasinya mirip seperti yang ada
di sebuah kamus online yang pernah saya baca (yang mana beda definisi dengan
saya, yang menganggap masak, leyeh leyeh di pantai, merajut, bahkan lari
marathon, adalah meditasi)
Lebih dari itu, saya tidak memiliki kapasitas untuk menyebut
yoga mubah atau haram, pun pengetahuan saya tentang yoga belum sekelas master. Namun saya ingin cerita apa yang saya tahu mengenai
yoga, dan mengapa saya akhirnya memutuskan ikut kelas yoga, dengan batasan yang
strict. Mohon yaaa jangan anggap tulisan ini untuk menyaingi fatwa ulama, juga
menyaingi para yogi, karena saya belajar yoga baru kemarin sore juga.
Seorang guru saya (yang juga mengajar yoga) bilang: Ya, yoga
berpotensi membuat syirik, apabila kita tidak tahu batasannya.
Saya setuju. Seperti halnya kita ikut karate, kendo, dan
aneka olahraga yang melibatkan aspek filosofi spiritual (mohon samakan dulu
definisi spiritualnya. Spiritual pemahaman saya adalah segala hal tentang
mengkoneksikan diri pada kekuatan yang lebih besar yang mempengaruhi diri kita.
Silakan sebut tuhan, semesta, atau diri sendiri, you name it. Buat saya,
kekuatan sumbernya dari Allah). Tidak hanya olahraga, Pancasila dan UUD 45 juga
merupakan ajaran spiritual, menggunakan definisi yang saya pahami. Ketika kita mengikuti aktivitas spiritual,
maka aktivitas ini akan 'rentan' dikaitkan dengan tuhan. Mengenai bagaimana
persepsi aktivitas tersebut terhadap tuhan, itu sangat tergantung pada pemimpin
aktivitas tersebut. Kalau kita mengganti
intensi ketuhanan kita dengan yang lain, ya tentu jatuhnya syirik.
Kita gali satu satu mengenai aspek yoga (saya ambil aspek
aspek yang menjadi perhatian aja ya), supaya kita tahu mana yang jadi sumber
kontroversi.
Asana (postur)
Ini yang banyak orang kenal dari yoga. Gerakannya sebetulnya
sangat banyak ditemui di olahraga non yoga. Konon ada ribuan pose yoga. Dan
yang nyebelin dari yoga adalah, ... semua postur tubuh yang pernah kita lakukan
bisa jadi ada namanya dalam yoga, hehehe. Ya bayangin dong, berdiri tegak ala
upacara aja merupakan pose yoga (tadasana/mountain pose), dan telentang tiduran
juga pose yoga! (savasana/corpse pose). Jikalau asana yang menjadi sumber
kontroversi dalam yoga, niscaya kita ngga bisa ngapa ngapain dalam hidup. Ya
iyalah... kita ngga bisa leyeh leyeh telentang, soalnya itu pose yoga, hehe.. Bedanya,
yoga ngajarin melakukan postur itu dengan benar dan setiap postur ada
manfaatnya bagi tubuh, sehingga kita melakukan setiap postur itu dengan penuh
kesadaran
Despite more than a century of research, we still don’t know much about
the earliest beginnings of Yoga. We do know, though, that it originated in
India 5,000 or more years ago. Until recently, many Western scholars thought
that Yoga originated much later, maybe around 500 B.C., which is the time of
Gautama the Buddha, the illustrious founder of Buddhism. But then, in the early
1920s, archeologists surprised the world with the discovery of the so-called
Indus civilization—a culture that we now know extended over an area of roughly
300,000 square miles (the size of Texas and Ohio combined). This was in fact
the largest civilization in early antiquity. In the ruins of the big cities of
Mohenjo Daro and Harappa, excavators found depictions engraved on soapstone
seals that strongly resemble yogi-like figures. Many other finds show the
amazing continuity between that civilization and later Hindu society and
culture. (http://www.swamij.com/history-yoga.htm)
Nah, kalau dari sumber di atas, ternyata gerakan gerakan
'yoga-like' sudah ditemukan jauh sebelum Hindu. Tapi memaaang, ilmunya
dikembangkan di tanah Hindu, di India. Maka penamaan posturnya kadang malesin
juga buat yang non Hindu seperti saya, hehe..
Misalnya aja ada yang namanya Shiva Dance, padahal ya gerakannya gitu
gitu aja, tidak merepresentasikan penyembahan juga.
Yang sering jadi kontroversi juga, adalah Sun Salutation
(menyapa matahari). Ini adalah sebuah penggabungan beberapa postur yang
dilakukan mengalir, dan salah satu guru saya dalam latihannya menyebut ini
sebagai 'cardio', karena gerakan ini memang fungsinya menaikkan aktivitas
jantung dan memanaskan seluruh anggota tubuh. Entah kenapa disebut sun
salutation, mungkin sekuens ini bagus dilakukan di pagi hari menjelang fajar.
Mengapa kontroversial, karena dianggap penyembahan kepada Matahari. Banyak
versi lah tentang asalnya. Saya memutuskan untuk mengabaikan ini, toh saya ngga
pernah liat orang Hindu sembahyang di pura dengan gaya sun salutation. Malahan,
sun salutation ini banyak yang membandingkan dengan gerakan solat. Yah yah...
walaupun menurut saya itu cocoklogi juga. Gerakan gerakan dalam sun salutation
(downward dog, cobra, standing forward bend, plank, itu gerakan yang juga
ditemui di olahraga lain, bahkan merupakan gerakan stretching yang umum dilakukan
di segala olahraga)
Pranayama (nafas)
Dalam yoga, nafas pegang peranan yang sentral, tidak seperti
olahraga studio lain. Mungkin olahraga lain menganggap mengontrol nafas sebagai
sekedar memenuhi kebutuhan hidup akan oksigen. Tapi dalam yoga, setiap teknik
nafas punya manfaatnya masing masing. Contoh, ada nafas untuk detoksifikasi.
Nafas yang stabil selama menahan sebuah postur, efeknya sangat menenangkan.
Dari sini saya tidak melihat ada yang perlu dipermasalahkan
ya.. lewat aja ya...
Mantra
Saya pernah baca blog seorang yogi muslim yang ikut teacher
training di luar negri. Sayangnya saya lupa siapa dan tidak menyimpan link
blognya. Singkat cerita, ketika ada instruksi untuk baca mantra, beliau tidak
mau ikutan. Lalu gurunya bertanya, dan beliau menjelaskannya alasannya. Gurunya
bilang, sebetulnya mantra itu bukan apa apa, bebas aja kalau tidak mengucap
mantra. Tapi yang ingin diambil manfaatnya adalah vibrasi pita suara saat nada
rendah, itu memiliki manfaat untuk tubuh.
Di Indonesia sendiri, praktek ini sangat jarang ditemukan,
kecuali instrukturnya sangat terpengaruh oleh pengajar yoganya di luar negeri. Mantra,
MUNGKIN bisa ditemui di Indonesia di studio studio pribadi, yang memang gurunya
sering belajar ke luar negeri dan belajar dengan guru guru yang menggunakan
mantra. Ini salah satu batasan strict saya. Kalau background music nya pakai
lagu mantra, saya akan bilang ke gurunya, saya ngga nyaman dengan lagu ini,
walaupun mendengar lagu 'halleluya' juga tidak semerta merta membuat saya jadi
Kristen. Saya belum pernah menemui guru yang menolak permintaan saya, hehe. Malah
akhirnya ada juga yang akhirnya saya yang carikan koleksi musiknya.
Di Indonesia, kalaupun pake mantra, yang saya tahu artinya
lebih ke pemberdayaan diri, semacam enlightement kalau kita punya kekuatan dan
cahaya kebenaran dalam diri. Sekilas sih normal2 aja dan ngga ada hubungannya
sama agama apapun. Paham Humanisme gitu lah. Tapi gimana ya... kebetulan saya
prinsipnya Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Jadi apa apa dibalikin ke
Allah, bukan pada diri sendiri. Jadi walaupun arti arti mantra itu seolah keren
dan nggak nyebut dewa, I refuse to use it. Tapi ada pula muslim yang masih
mengizinkan metafora2 gitu, yang menganggap istilah semesta sebenarnya
maksudnya Tuhan, atau power within maksudnya tuhan, ya wallahu a'lam ya, saya
pahami niatnya sama, itu aja, biar Allah yang menilai. Biasanya orang orang
yang puitis suka begitu, misalnya menyebut "yang di atas" hehe. Kalau saya lebih suka nyebut Allah ngga usah
pake metafora metafora segala.
Meditasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbi.web.id/meditasi), bermeditasi adalah memusatkan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu; bertafakur.
Jadi, apa yang dilakukan Rasulullah SAW di Gua Hira adalah juga meditasi (berkhalwat dengan Allah, merenung, bertafakur).
Maka, jika ada tokoh tertentu yang menganggap meditasi menyimpang, dugaan saya, kami menggunakan ruang lingkup definisi yang berbeda tentang apa itu meditasi. Maka, sebelum setuju atau tidak setuju dengan meditasi, tanyakan dulu definisinya, karena bisa jadi berbeda.
Meditasi menurut yang saya pahami memiliki makna yang sangat umum. Praktek meditasi dalam yoga (sepengalaman saya) adalah diam,
memperhatikan dan mengizinkan lewat segala sensasi, bisa mendengarkan kicau
burung lewat, mendengarkan angin, gerakan daun, dan menyadari sensasi dalam
tubuh, misalnya merasakan degup jantung, kesemutan di bagian tubuh tertentu.
Kalau mau lebih dalam lagi, bisa mengamati perasaan, misalnya kita sedang
sedih, senang, dll.
Dari praktek yang saya pernah temui, saya merasa tidak ada
yang salah dalam meditasi, karena teori parenting sekarang pun mengajarkan prinsip
meditasi pada anak: mengenali rasa sakit, sedih, memberi nama pada perasaan,
sehingga harapannya anak terlatih untuk peka dan jujur terhadap apa yang dirasakan.
Dalam perkembangannya, meditasi ini makin meluas lagi maknanya. Makan pun bisa jadi meditasi. Lari Marathon pun bisa jadi meditasi. Kegiatan apapun bisa jadi meditasi ketika kita menggunakan prinsip be here and now, grateful for the present, mengamati dan mengizinkan hadir semua rasa yang muncul.
Yoga Label
Saya tidak mau bilang kalau yoga sama sekali tidak ada
kaitannya dengan Hindu. Secara sejarah, tentu ada kaitannya dengan budayanya. Nyatanya
dalam praktek yang saya jalani, tidak ada hubungannya dengan cara ibadah. Tapi
kalau Anda orang yang memang berpegang teguh bahwa label dan akar (asal muasal) itu penting, I respect
it. Avoid yoga yang memang memiliki label 'yoga'. Seperti halnya MUI pernah
mengharamkan Root Beer, bukan karena kandungan khamr nya, tapi karena label nya
yang mengandung kata 'beer'. Jika MUI akhirnya menghalalkan Root Beer karena
ganti nama menjadi RB, maka sudah lah tidak usah sebut olahraga ini bernama
yoga, tidak usah sebut Karate, Kendo, Tai Chi, dll.
Sistem Yoga
Di luar sana juga banyak versi mengenai pengertian yoga.
Kalau saya boleh mengumpamakan, ada yoga sekuler dan yoga way of life.
Way of life is the only straight way to your ultimate goal. It covers each tiny aspect of your life. You cannot combine way of live. Most of the time my way of life crosspath with these philosophies : Karate, Pancasila (Indonesian foundation philosophy) , Yoga included. When it happens, I allow those other ideas to walk along with mine, but it doesn't mean that we're heading to the same direction and destination. When it doesn't happen, I will walk my own way, the one way that I have chosen :) (IG rika.widjono)
Yoga yang way of life ini menganggap yoga sebagai suatu
sistem spiritual (bukan relijius ya). Oh iya, olahraga yang spiritual banyak
yah seperti Karate, Kendo, dll. Nah aspek yoga sebagai sistem ini banyaaakk
sekali. Orang yang melakukan kegiatan sosial juga disebut melakukan yoga. Salah
satu yogic lifestyle adalah menjadi vegetarian (ahimsa, non violence, tidak
melakukan kekerasan pada binatang). So, orang yang tidak menjalankan sistem
ini, ya tidak bisa disebut melakukan yoga. Walaupun ngaku ngaku yoga, tapi itu
bukan yoga. Sudah otomatis batal, gagal jadi yogi. Saya jelas gagal, karena saya meat lover, hehe. Yoga is not my way of life. Menurut definisi ini (yoga sebagai sistem), mau ngelakuin sekuens gerakan 'yoga-like' sampe pingsan juga tidak akan disebut yogi, jika ada aspek filosofinya yang dilanggar (ya misalnya membunuh binatang buat dimakan itu tadi).
Tapi, tidak semua orang juga menganut pemahaman itu. Yang
sekarang menyebar di seluruh dunia adalah hatha yoga, yang banyak latihan
fisiknya. Tapi mereka menyebut diri bahwa itu yoga, anyway. Kalau pakai definisi yang ini, sepertinya saya bisa masuk dalam kategori yogi.
Saya sendiri sih, tidak terlalu fokus menyebut diri mempraktekkan yoga, atau
melabeli diri dengan yogi. Nggak penting buat saya, hehe..