Monday, September 1, 2025

Chronic Pain

 


Dulu punya teman yang setiap harinya tubuhnya nyeri. Sungguh aku sering sedih mendengar ceritanya.

Qadarullah, aku kini mengalaminya. Sakit di dasar tengkorak yang on off menjalar ke wajah hingga jari tangan kanan. Sakit di middle back, lower back, turun ke lutut.

Aku ngga tahu kapan semua ini dimulai. Apakah akibat akumulasi kejadian terjatuh. Pernah terpelanting di bagian leher saat makin trampolin. Pernah terjatuh di pantat saat duduk di yoga swing. Pernah terjatuh dari pull up bar yang longgar. Pernah terjatuh keras di lutut.

Kalau case di punggung sih sudah pernah sampai ke MRI, walaupun perjuangan menuju mendapat rujukan MRI kok ya susah banget ya.  Ke dokter tuh disuruh ronsen fisio ronsen fisio begitu melulu. Capek hati gan bolak balik ke RS tapi kaya ga ada kemajuan action.  Datang ke klinik yang jualannya operasi tulang belakang, baru deh dapat rujukan MRI, itupun setelahnya diprospek untuk tindakan. Intinya ada penyempitan saluran tulang belakang, herniated disc, dan degenerasi. Tapi itu cuma bagian punggung yaa, belum yang leher. Ya Allaah perjalanan mencari tahu aja udah perjuangan banget. Sebenernya dengan bekal MRI itu bisa balik ke faskes 1 lalu dapat penawaran operasi. Tapi kok jadi takut sendiri haha. Sebenernya paling pengen tahu apa yang terjadi padaku, setelahnya aku bisa cari penanganan2 lain. Akhirnya engga operasi karena tetap aja operasi punya risiko dan memotong fascia yang penting dalam tubuhku ini. Sementara aku masih bisa beraktivitas walaupun menahan sakit. Gapapa deh gapapa dehhh masih bisa kutahan.

Intinya sih, sampai saat ini sakitnya sudah bertahun tahun menetap. Ada waktunya flare, ada waktunya mereda. Saat mereda pun tetap terasa ada yang nyeri. Tapi waktu flare... ya Allaah... ada momen momen rasanya ga pengen bangun. Bisa bangun sih tapi luar biasa rasa badan. Dari luar seperti orang sehat yang malas gerak. Saat sakit kepala flare, rasanya migren, seperti ditusuk tusuk di beberapa bagian kepala, dan jika intensitasnya tinggi, bisa mual luar biasa. Titik terberat sakit kepalaku terjadi di 2017, ketika aku sedang sendirian di kos Bandung saat sedang mengikuti training. Ya Allah sungguh saat itu aku mikir sedang sakaratul maut. Mual hebat ga sanggup berdiri tegak, bisanya meringkuk tegang di kasur, rasa ditusuk2 intens dan goyang banget rasanya. Mana sendirian pulaa. Saat ini terasa ada benjolan di leher yang selalu sakit saat disentuh. Ada titik di leher yang nyerinya menjalar ke tangan, dan pernah saat fisio, pijatan di daerah tersebut sesaat membuat mual hebatnya muncul dan pusiiing sekali kaya mau pingsan. Apa ini ya? Kalau dari cari tau sendiri sih gejalanya mirip dengan deskripsi Occipital Neuralgia. Tapi ya engga boleh self diagnosis dong. Adapun yang saat ini banget aku alami adalah rasa berat di leher dan bahu, pegal dan panass kalo duduk bentar doang. Agak rilis kalo direbahin. Tapi ya itu rebahan lama lama takut di judge malas.

Masalahnya, berat sekali memulai kembali perjalanan mencari diagnosis. Lelahhh dan high cost. Mau memulai lagi deh tapi pas engga sibuk. Terus hidupku ngga pernah ga sibuk mikirin hidup wkwk..

Aku jadi ingat seorang sahabat yang akhirnya meninggal karena autoimun. Aku mendengar cerita bahwa di akhir hidupnya itu dia diperlakukan seperti orang yang malas, dimarahi oleh sekitarnya karena malas mengerjakan tugas tugas harian. Mengingatnya bikin hati ini sedih. Walaupun aku merasa ini bukan autoimun, tapi bisa relate. Sakit yang aku alami - jika tidak sedang bersamaan dengan vertigo - tidak membuat muka menjadi pucat. Mungkin wajah dan ekspresi terlihat sehat sehat saja. Terlihat sperti orang sehat males gerak, beneran. Tapi sungguh... sakit ini kalau sedang terasa banget, membuat enggan menggerakkan tubuh. 

Tapi anyway, aku ingat ada beberapa hadis yang menunjukkan betapa sakitnya seorang muslim adalah penggugur dosa. Kata beberapa ustadz jg, sebenarnya berobat itu tidak wajib. Ketika kita sakit, kita boleh memilih berobat atau bersabar. Hal itu memberi sedikit penghiburan. Harus tetap semangat melawan, agar bisa tidak tampak malas di depan orang lain yang sehari hari berhubungan denganku. Harus semangaat karena mudah mudahan rontok dosa dosaku berhubung amal juga kecil di hidup ini.

Aku sendiri menanggapinya tergantung sikon ya. Kalau sakit kita ternyata membuat orang repot, jadi ngga kerja karena ngurusin kita, lebih baik berobat kaan minimal ikhtiar dulu. Aku niat ikhtiar kok cuma belum belum aja nih cari momen wkwk. Terus terang malas lho menghadapi rata rata dokter. Dokter baik, care, teliti, pintar,  itu adaa dan aku kekepiiiin walaupun ya Allah rata rata high cost. Tapi ya jujur aja kok jarang nemu ya. 

Setiap hari aku berdoa Allah mengizinkan aku sembuh, tapi meanwhile aku berusaha menerima semoga Allah gugurkan dosaku. Aku pengen sembuh supaya bisa gercap dalam hidup, kerjaan cepet selesai, bisa perform jadi istri, bisa berform jadi anak, bisa perform jadi ibu.


“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya,”(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)

 

No comments:

Post a Comment