Monday, November 3, 2014

Rara Berenang

Sudah sejak lama saya terkesan melihat video bayi berenang. Yup. Bayi. usianya mungkin masih 4 bulan hingga di bawah 1 tahun. Ada pula video mengenai batita yang kecebur kolam renang, tapi lalu dia berhasil menyelamatkan diri, dengan kemampuannya berenang.
Dalam beberapa artikel saya juga menemukan refleks bawaan bayi terkait berenang, yaitu refleks menyelam (refleks menahan nafas di air), dan bergerak menyerupai berenang. Selama hamil dan mempersiapkan kelahiran Rara, saya juga sering menonton video waterbirth, dan memang benar sih, bayi waterbirth saat baru dilahirkan biasanya dibiarkan selama beberapa detik dalam air dan mereka bergerak gerak seperti berenang, dan tidak tersedak atau kemasukan air, karena menahan nafas.
Tapi jangan disalahartikan bahwa bayi punya kemampuan berenang yaa. Refleks seperti berenang, dan bisa berenang, itu hal yang berbeda. Bayi baru lahir TIDAK memiliki kemampuan berenang. Jadi, video batita yang bisa menyelamatkan diri itu, saya duga kuat adalah batita yang sudah dilatih.
Saya tertarik juga dengan melatih bayi berenang, minimal untuk pertahanan diri (survival), tapi ide itu cepat terlupakan karena memang belum menemukan tempat belajar berenang untuk batita, dan agak mikir juga, berlebihan nggak yaa  kecil kecil belajar berenang. Toh nanti kalau sudah umur 5 tahun bakal lebih mudah diajar, begitu salah satu bahan pertimbangan saya. Tapi lalu ide itu kembali muncul saat mendaftarkan Raul ke Anak Air Swim School, dan melihat foto bayi gede banget dipajang sedang tersenyum di bawah air. Ternyata anak air menerima anak minimal usia 6 bulan. Memang sih, walaupun AAP (American Academy of Pedicatrics) menyarankan agar belajar renang sebaiknya minimum usia 1 tahun, tapi American Redcross punya pandangan yang berbeda. Lagian, Rara juga sudah menginjak 2 tahun, jadi sekalian aja berdua belajar berenang. Waktu itu alasan saya akhirnya memasukkan Rara ke kelas berenang selain untuk belajar survival, juga merasa bahwa berenang adalah media untuk optimalisasi stimulasi motorik. Namun, ternyata setelah baca baca artikel sana sini, termasuk beberapa abstrak jurnal ilmiah, ternyata berenang bagi bayi dan batita juga memiliki manfaat yang lebih dari itu, antara lain baik untuk kesehatan jantung dan meningkatkan kekuatan paru paru, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas, meningkatkan stamina, keseimbangan dan postur tubuh. Beberapa artikel lain juga menyebut bahwa belajar berenang bisa meningkatkan IQ menurut penelitian (yang ditulis beberapa artikel). Tapi untuk urusan IQ ini saya belum nemu sumber ilmiahnya, hanya baca klaim dari pihak pihak yang menawarkan kelas renang, atau dari artikel artikel populer yang sulit melacak sumber referensinya. 
CAM00405
Karena alasan kepraktisan dan lokasi, aktivitas belajar berenang anak anak dipindah ke Rockstar Gym. Ternyata Rockstar Gym menggunakan standar metoda yang sama dengan Anak Air, yaitu American Red Cross. Bedanya, di Anak Air semua anak belajar privat walaupun durasi hanya sebentar, sedangkan di Rockstar Gym belajarnya dalam grup, kecuali memang mau privat.
Aktivitas Rara dalam kelasnya, harus dilakukan dengan pendamping (Kelas Mom & Me). Untuk kelas pemula, tujuannya adalah agar anak terbiasa dalam air, tidak takut, dan merasa nyaman. Maka, aktivitasnya didominasi bernyanyi dan bermain. Jadi, kelas ini banyak menggunakan bola bola plastik, dan mainan yang bisa diambil. Untuk pemula seperti Rara, saya  merasa Rara lebih cocok aktivitas dalam grup daripada privat. Anak sekecil Rara, rentang fokusnya (attention span) sangat singkat, jadi kalau belajar dalam kelas privat cepet bete nya dan tidak ada obyek pengalihan. Adapun dalam kelas grup, kalau Rara lagi merasa capek, ngadat, apapun sebabnya, maka  bisa istirahat sebentar sambil mengamati teman temannya. Nah, dari mengamati saja ini kan sebetulnya proses belajar juga. Istirahat bisa dipakai untuk mengamati sambil membujuk. Nah kalau mood sudah baikan, baru ikutan instruksi lagi.
Pembelajaran berenang yang serius dalam kelas pemula ini contohnya menggerakkan kaki (gaya bebas), telentang, dan memasukkan semua bagian kepala ke dalam air. Semua pembelajaran itu dialakukan dengan bermain. Misalnya anak disuruh mengejar bola dan mainan yang disebar di kolam, atau memindahkan dari pos 1 ke pos lainnya. Nah main main ini melibatkan gerakan kaki. Belajar telentang dilakukan dengan berperan tidur dan menyanyikan lullaby. Nah yang menurut saya paling keren dan menegangkan dari kelas ini adalah memasukkan kepala ke dalam air. Proses ini juga dilakukan dengan bermain, misalnya menggunakan hoola hoop yang setengahnya masuk ke air, lalu si anak dibantu untuk melewati hoola hoop itu dengan menyelam kira kira 1 hingga 2 detik. Proses ini ngga boleh dilakukan kalau anaknya kelihatan ngga siap (tandanya nangis sampai teriak teriak dan badannya meronta pengen kabur). Makanya untuk sampai ke tahap ini, kebanyakan anak perlu mengikuti kelas beberapa kali dan bisa juga lama prosesnya. Kalau anaknya nangis dan menolak dan kita tetap maksa, malah bisa jadi anak mereka berenang adalah hal yang tidak menyenangkan. Bisa trauma deh sama air. Nah, kalau sudah melewati ini, jadi takjub dehh sama kemampuan anak, hehe.
CAM00381
Oh iya saya juga mendapati bahwa untuk Rara, alat bantu pelampung justru menghalangi proses belajarnya. Pernah saya bawa pelampung untuk main main. Eh malah karena tergantung dengan pelampung itu, Rara menolak untuk meraih tangan saya saat belajar meluncur, tapi malah keukeuh pegangan sama pelampung, dan akibatnya postur badannya juga jadi kacau. Saat tidak bawa pelampung, Rara jadi  mau tidak mau mengandalkan diri sendiri (dan tangan saya untuk pegangan). Tangan saya lebih bermanfaat untuk menjaga posturnya tetap baik dan membantunya bergerak kesana kemari.
Kunci dari kecepatan belajar batita adalah mood alias suasana hati. Beberapa saat yang lalu  mood Rara lagi baik banget dan dia sangat senang berada di kolam. Dalam 1 kali berenang, saya berhasil membujuk Rara untuk meluncur tanpa support dan memasukkan kepalanya ke air dengan kemauannya sendiri.  Oke saya kasih sedikit reward sih untuk ini, yaitu chewable vitamin, dan pujian habis habisan atas keinginannya belajar, hihi. Rara suka banget sama gummy candy itu. Saya memang sekarang sering menjadikan itu reward buat apapun. Nah saya agak kaget juga dengan kemampuan itu. Ternyata kalau sedang senang, gampang banget ngajarinnya ;p. Ternyata, begitu dia tahu bisa melakukan itu, eeh malah ketagihan. Sepertinya Rara baru merasakan enaknya sensasi meluncur di air. Jadi hari itu Rara mencoba dan mencoba terus kemampuan barunya :D


Bagi yang merasa ribet masukin anak ke les lesan, bisa lho melakukan sendiri proses pengenalan aktivitas berenang. Catet yaa. Pengenalan. Aktivitas yang bisa dilakukan sendiri antara lain bermain lempar lempar dan kejar bola plastik, ciprat ciprat air dengan tangan atau gerakan kaki, mengalirkan air di kepala dan muka anak (bisa dengan tangan atau ember mini yang dibolongi), mencontohkan anak untuk meniup dalam air (mulutnya masuk air tapi hidungnya ngga apa apa di atas air, nanti lama lama bisa diminta untuk memasukkan hidungnya juga), dan tiduran dengan posisi badan telentang lurus dengan disokong.

Last but not least, banyak yang perlu diketahui yaa sebelum mengajarkan batita berenang. Selain banyak manfaatnya, ada juga lho batasan batasannya, misalnya adanya risiko tenggelam, sensitivitas klorin, risiko hipotermia, hingga risiko terbakar sinar matahari. Yaaa, I believe there are always advantages and disadvantages for everything, jadi yaa ditimbang timbang aja sebelum memutuskan sesuatu. Untuk menghindari risiko tersebut untuk Rara sih, penjagaan full time tentu hal yang mutlak. Selain itu saya biasanya merasa cukup mengajarkan berenang 30 menit ditambah main main sebentar selama 15 menit. Memang sih sesekali saya kesulitan untuk mengajak Rara untuk mengakhiri aktivitas main airnya, yang akhirnya selesainya molor dari waktu yang diniatkan dan pernah juga sampai kesiangan jadi panas sekali udaranya. Semoga pengalaman itu bisa jadi bahan bikin strategi di sesi selanjutnya deh :)

Referensi:
(6) http://www.livestrong.com/article/148394-what-are-the-benefits-of-swimming-for-kids/

No comments:

Post a Comment